Tak pelak, bagi sebagian orang, Jogjakarta mampu menggoreskan kenangan ataupun nostalgi yang dalam bahkan seringkali tidak terlupakan. Terutama buat mereka yang pernah menghabiskan waktunya entah kuliah di beberapa perguruan tinggi yang tersebar disana atau karena pekerjaannnya. Tentu saja yang paling berkesan adalah masa-masa saat menjadi mahasiswa, banyak kenangan manis dan pahit terukir.
Saat ini setelah sekian waktu berlalu, setelah semua kenangan indah itu ditinggalkan di Jogjakarta yang nyaman dan ngangenin, cobalah mencari waktu untuk sejenak bernostalgia kembali mengunjungi kota kenangan Jogjakarta. Buat mereka yang menghayati lagu KLA Project, silahkan dimulai teaser liburannya dengan memutar lagu Yogyakarta yang syahdu dan dengan tepatnya menggambarkan atmosfir kota Jogja….”pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu, masih seperti dulu…..”
Kita mulai dengan jalan Malioboro. Sepotong jalan yang legendaris ini sudah sangat kesohor bagi para pelancong baik domestik maupun turis mancanegara. Tidak banyak yang berubah di sepotong ruas jalan Malioboro, masih dengan wisata belanja andalannya yaitu pedagang kakilima disepanjang trotoar dengan dagangan batik, kaos dan souvenir khas Jogja berada disebelah kanan jalan. Pedagang penganan, bakso, es teler dan lain-lainnya disebelah kiri jalan. Sampai diujung jalan dimana terdapat Pasar Tradisional Beringharjo. Disini kita dapat berbelanja baju dan kain batik dengan aneka corak dah harga sekaligus hunting makanan tradisional.
Ujung dari jalan Malioboro mengarahkan kita ke Benteng Vredeburg dan Keraton Jogjakarta Hadiningrat. Dimana di areal ini sering kali dipakai oleh para seniman Jogja untuk mengekspresikan karya seni mereka dengan menggelar karya seni instalasi (Malioboro Street Arts).
Dari jalan Malioboro, bagi yang suka menikmati alam terbuka, bisa berkunjung ke Taman Hutan Wisata Kaliurang yang terdapat di lereng gunung Merapi. Banyak aktifitas dapat dilakukan disana, selain tentu saja mengenang masa-masa pacaran dulu….
Untuk urusan kuliner, Jogja mempunyai banyak sekali tempat makan yang huenak dan lazizz….. selain warung lesehan di sepanjang Malioboro dan gudeg-gudeg yang sudah kesohor namanya, anda perlu mencoba makan malam di tempat yang saya rekomendasikan ini : Gudeg Mercon Ibu Tinah yang terdapat di jalan Asem Gede daerah pasar Kranggan, Jetis. Apabila anda tidak familiar dengan wilayah Jogja, tanya saja ke abang becak terdekat, pasti mereka langsung paham. Tempatnya sangat kakilima, bahkan tempat duduknya sangat terbatas hanya tersedia 5-6 dingklik (kursi pendek), kebanyak pembeli makan diseberang jalan tempat Ibu Tinah jualan sambil lesehan di trotoar jalan.
Menunya tetap saja gudeg, tapi rasanya tidak terlalu manis dan sambal goreng kreceknya (krupuk kulit) bisa super pedasss….. kalo tidak percaya, cobalah minta diracikkan gudeg yang pedas, bisa-bisa selesai makan, baju anda basah kuyup karena keringat. Ada baiknya sebelum makan siapkan tissue buat mengelap, kalau perlu handuk kecil.
Warung lesehan ibu Tinah ini sudah buka sejak 1992, pelanggannya tidak pernah sepi, makin malam semakin banyak yang datang menikmati gudeg pedas buatannnya. Meski makanan utamanya gudeg, tetapi lauknya bisa dipilih macam-macam mulai dari tahu tempe bacem, ceker, sate daging, sate jeroan, sate siput dll, bacem kepala ayam dan masih banyak yang lainnya.
Penggemar kuliner aseli Jogja pasti akan viagra for sale mencoba gudeg mercon ini karena kebanyakan gudeg yang ada berasa sangat manis, sementara bu Tinah mampu mengkombinasikannya dengan rasa pedas namun tetap saja lazizz….
Untuk menikmati liburan nostalgia anda, percayakan kepada kami untuk mengatur perjalanan anda. Tentukan sendiri rute jalan sutera nostalgia anda…. silahkan mengenang masa-masa indah bersama orang-orang yang anda kasihi, kami temani anda menyusuri kenangan indah masa lalu.
REKATOURS & TRAVEL
Tour & Travel : 0821 83290182 (Simpati), 0819 15559181 (XL)
Ticketing : 0813 1594 2222 (Telkomsel), 0816 760283 (Indosat)
