Bicara mengenai dunia traveling, tentu tidak terlepas dari dua hal ini : alat transportasi dan akomodasi. Alat transportasi tentu saja sangat beragam jenisnya, mulai dari kaki kita sendiri…. yaaa, tentu saja kita harus menghargai kaki kita sebagai salah satu komponen traveling yang paling berharga bukan ? Coba bayangkan kalau tidak ada kaki…. 🙂 Oke, saya lanjutkan, selain kaki, ya sudah pasti ada motor, mobil, kapal, kereta api, pesawat terbang dan moda-moda transportasi lainnya. Sedangkan perihal akomodasi, menurut wikipedia akomodasi adalah [ fasilitas penginapan bagi orang yang sedang bepergian ], naah untuk yang satu ini juga tak kalah banyak jenisnya…
Membahas dua hal tersebut diatas saja bisa jadi dua semester di akademi pariwisata, tetapi saya kali ini hanya akan mencuplik beberapa istilah-istilah yang sering mampir ke telinga kita pada saat melakukan perjalanan.
Di dunia penerbangan ada istilah :
Connecting flight yaitu pergantian pesawat lain atau menggunakan airline lain untuk mencapai tujuan akhir perjalanan kita. Inilah yang mengakibatkan adanya istilah turutan lainnya yaitu transit yaitu waktu/tempat dimana kita menunggu untuk berpindah ke pesawat/penerbangan lain. Dalam memililih tiket penerbangan, hendaknya diperhatikan apakah tiket tersebut direct flight atau dari satu bandara langsung ke bandara tujuan kita, atau harus transit ke bandara lain sebelum terbang kembali ke tujuan akhir.
Kadang-kadang pembeli tiket, khususnya mereka yangmembeli langsung melalui reservasi online di internet, suka lupa memperhatikan hal ini, kenapa ? Biasanya fokusnya adalah tujuan akhir dan harga tiketnya saja, akibatnya hal kecil ini terlewatkan, sehingga setelah tiket diissued (dikonfirmasi pembayarannya) baru ketahuan kalau flight tersebut melewati satu atau dua bandara lain untuk transit. Yang pasti karena ada kegiatan transit maka waktu perjalannya menjadi lebih panjang. Jadi apabila mau memesan tiket sendiri, perhatikan route penerbangannya, apakah langsung/direct atau terdapat transit.
Output dari pembelian tiket secara online adalah booking code/kode booking yaitu kode berupa angka dan huruf yang merupakan kode pemesanan tiket pesawat yang sudah dikonfirmasi oleh maskapai dan digunakan sebagai bukti pemesanan tiket pesawat. Booking code ini nanti digunakan untuk check-in yaitu proses registrasi ulang kepada maskapai baik melaui check in counter di bandara maupun lewat internet check in. Ada juga maskapai yang memberikan bukti pemesanan tiket perjalanan sudah dalam bentuk e-tiket (misal: Garuda Indonesia) kepanjangan dari electronic ticket merupakan bukti sah atas kepemilikan tiket pesawat sesuai dengan nama penumpang dan kode booking maskapai bersangkutan.
Berdasarkan dua hal tersebut diatas, calon penumpang selanjutnya diharuskan melakukan check-in yang nantinya oleh maskapai, tiket tersebut diganti dengan boarding pass. Bentuk boarding pass dari tiap-tiap maskapai penerbangan berbeda-beda, tetapi fungsinya sama, yaitu dengan dokumen tersebut anda diperbolehkan untuk menaiki pesawat. Selanjutnya anda tinggal menunggu didalam pesawat untuk berangkat menuju sasaran….
Di bagian akomodasi ada beberapa istilah yang sering kita dengar misalnya :
Full board yaitu suatu hotel yang menyediakan penginapan termasuk didalamnya memberi konsumsi (sarapan, makan siang dan makan malam) kepada tamunya selama menginap di hotel tersebut. Tentu saja harga kamar tipe ini lebih mahal daripada tipe lain yang tidak menyediakan service sekomplit itu. Misalnya jika dibandingkan dengan apa yang disebut disebut B&B hotel kependekan dari Bed and Breakfast, yaitu hotel yang menyediakan kamar + sarapan pagi saja.
Hal diatas juga wajib diperhatikan oleh traveler yang melakukan pemesanan hotel melalui reservasi online, karena beberapa ada yang heran karena harga kamar dengan tipe sama dihari yang sama kok bisa berbeda-beda. Salah satu sebabnya adalah mengenai ketersediaan komponen sarapan tersebut. Tentu saja yang dengan sarapan harganya lebih mahal dibandingkan yang room only. Termasuk atau tidaknya sarapan biasanya tercantum dalam detail tipe room yang akan dipesan. Jadi sebaiknya diperhatikan informasi terkait detail room sebagaimana tercantum deskripsinya. Selain unsur sarapan tadi, harga juga bisa berbeda dikarenakan metode pembayarannya, season-nya atau karena promosi.
Belakangan marak muncul apa yang disebut budget hotel, yaitu tipe hotel yang beberapa layanannya dikurangi sehingga hanya menyediakan kebutuhan dasar bagi traveller. Yang penting traveller bisa menikmati Good Sleep, Good Food at Good Price. Hotel tipe ini sangat cocok buat traveler yang hanya numpang tidur karena lebih banyak melakukan pejalanan dan berkegiatan diluar hotel. Contoh hotel budget antara lain Amaris, Ibis Budget, Fave, POP! dan Tune/Red. Namun demikian meskipun hotel tersebut berbiaya murah per malamnya, namun tetap ada pilihan-pilihan kamarnya.
Ada juga sering terdengar Butik hotel (boutique hotel), apalagi neh ? Kira-kira artinya adalah hotel yang memiliki desain unik atau mempunyai tema tertentu. Desain pada hotel butik sangat penting karena tiap lokasi mempengaruhi konsep desain. Misalnya, sebuah destinasi yang bersejarah, maka konsepnya pun mengarah ke sana. Inilah yang membuat hotel butik begitu identik dan memiliki pasarnya tersendiri. Hotel butik mudah diterima oleh pasar yang tertarik dengan destinasi yang menjadi lokasi hotel tersebut. Hotel jenis ini biasanya tidak mempunyai kamar yang banyak dan pelayannannya cenderung personal.
Baiklah, itu beberapa istilah dalam dunia traveler yang mudah-mudahan menjadikan kita lebih memahami maksud dari para pelaksana travel dan membuat kita correct dalam memilih akomodasi selama dalam perjalanan.
Apapun alat transportasinya, apapun hotelnya, tetaplah melakukan perjalanan… Salam piknik!
REKATOURS & TRAVEL
Tour & Travel : 0821 83290182 (Simpati), 0819 15559181 (XL)
Ticketing : 0813 1594 2222 (Telkomsel), 0816 760283 (Indosat)